Penggemar tenis meja dunia telah menyaksikan aksi pertandingan di Singapura yang memukau selama dua minggu dan terus terpaku pada platform penayangan tersebut. Menyiarkan di 196 platform streaming, acara ini meraih banyak penonton mencapai 160 juta lebih dengan jangkauan terhitung lebih dari 400 juta.
Hal tersebut menjadi kesuksesan besar pada penayangan di media sosial (Facebook, YouTube, Instagram, Twitter). Segala upaya dilakukan dalam meluaskan penayangan konten tenis meja pada semua platform tersebut dan mendapatkan keuntungan dari setiap penayangan. Di samping itu, WTT menyediakan asosiasi anggota dan atlet yang menampilkan konten unik setiap harinya untuk meningkatkan jangkauan dan membantu para pemain agar dapat berinteraksi dengan setiap fans.
Turnamen Singapore Smash menetapkan standar yang tinggi untuk edisi perdananya dengan jumlah berkisar pada kejuaraan tenis meja dunia. Hal ini berhasil mengumpulkan lebih dari setengah miliar tayangan dan 54 juta penonton. Angka tersebut merupakan jumlah yang besar dalam sejarah tenis meja.
Infinity Arena berhasil mendapatkan perhatian pada pertandingan karena tampilan stadium yang dibuat modern dan futuristik. Infinity Arena menandakan tenis meja adalah olahraga yang modern. Kabar baiknya, Infinity Arena akan hadir pada semua WTT Grand Smash, Final WTT Cup dan WTT Champions.
“Kami sangat puas! Ini merupakan rating yang mengesankan untuk kompetisi perdana,” ucap Matt Pound, direktur pelaksana WTT. “Ini merupakan indikator kuat pada ketertarikan setiap fans untuk aksi tenis meja di seluruh dunia. WTT benar-benar hidup tahun ini, dan kami bercita-cita untuk lebih tinggi lagi dalam penyelenggaraan acara berikutnya.” sambungnya.
Tenis meja dunia (WTT) Grand Slam membentuk fondasi pada seri WTT. Turnamen Singapore Smash adalah yang pertama dari empat pilar baru untuk tenis meja profesional dan akan menjadi pertunjukan ikonik yang menandakan dimulainya musim tenis meja tahunan.