Senin, 18 April 2022

Momen Ulang Tahun Miu Hirano yang Tak Terlupakan

Sumber : id.wikipedia.org

April, bulan spesial bagi Miu Hirano. Hirano tidak hanya merayakan ulang tahunnya ke-22 pada hari ini pada 14 April. Besok juga menandai ulang tahun kelima pada keberhasilannya menaklukkan benua yang paling menantang: kejuaraan asia. Momen tersebut menjadi hal tak terlupakan di minggu-minggu ulang tahunnya.

Menjadi unggulan peringkat 10, Hirano adalah peringkat luar dalam lomba tunggal wanita Asia tahun 2017 di Wuxi, Cina. Banyak pemain bintang yang memimpin atlet remaja dengan peluang lebih tinggi. Namun, Hirano tidak dapat diremehkan, terutama setelah mendapatkan kemenangan yang bergengsi di piala dunia wanita tahun 2016. Hasil tersebut, membuat pesaingnya tak berkutik.

Pertandingan pembukaan yang penuh hiruk pikuk, Hirano menargetkan kemenangan atas Wuxi dan tampil mendominasi di awal pertandingan. Satu demi satu, pesaing Hirano melangkah maju, dan sebagian lagi gagal. Jinnipa Sawebasah (Thailand), Lee Zion (Korea), dan Cheng I-Ching (Cina Taipei) gagal menghadapi permainan “Hurricane” dari Hirano.

Tepat lima tahun yang lalu, 14 April, Hirano merayakan ulang tahun ke-17 dan mengantongi salah satu hadiah terbaik yang pernah dia terima. Saat menghadapi juara dunia dan olimpiade, Ding Ning kala itu, Hirano berhasil membalikkan dua set pertandingan melawan “Queen of Heart” dalam laga pertandingan yang apik. Hirano mengamankan lima poin pertandingan untuk memenangkan pertandingan keempat yang menegangkan. Hirano bertanding dengan baik sampai akhir. Dia menyelesaikan kemenangannya dengan membalikkan keadaan yang memukau (3-11, 12-14, 11-9, 16-14, 12-10).

“Saya sangat bahagia dan terkejut dapat meraih kemenangan.Saya tidak pernah berpikir bahwa Saya bisa mengalahkan pemain Cina, apalagi membalas tiga set berturut-turut. Kompetisi ini membuat saya merasa bahwa perbedaan tingkat kita telah menyempit, dan saya akan berusaha lebih keras untuk membuat perbedaan ini lebih kecil di antara kita.” Hirano Miu

Melihat perkembangan Hirano yang siginifikan, hal tersebut tidak boleh diremehkan. Kesuksesannya di Wuxi, menunjukkan bahwa menjadi pemain ketiga dari tim Jepang untuk mengangkat piala begitu sulit. Terkahir kali, tim Jepang berhasil mengantongi piala sejak kejuaraan asia dipertandingkan ulang di bawah bendera Asian Table Tennis Union (ATTU) tahun 1972. Hirano juga berhenti menunggu selama 21 tahun untuk memenangkan pertandingan atas Chire Koyama yang berhasil juara tahun 1996.

Tak diragukan lagi, kenangan tersebut menjadi pencapaian yang baik pada karirnya. Kampanye kemenangan Miu Hirano di Wuxi membantu mendorong statusnya ke puncak tinggi sebagai salah satu pesaing paling tangguh di benua Asia. Sekarang, memasuki tahun ke-23 nya, diperkirakan Hirano terus menggapai karier yang sukses dengan mengandalkan potensi yang dimilikinya.

Bijak Menentukan Bet Sebagai Senjata Utama Tenis Meja

sumber : blog.tabletennis11.com Bet  menjadi salah satu alat wajib dalam bermain tenis meja. Setiap bet memiliki komposisi kay...